Rabu, 22 Agustus 2012

Sinopsis Heartstrings episode 1



Sinopsis Heartstrings episode 1:





Gyu Won sampai di pulau Jeju. Ia dan kakeknya akan menghadiri seminar pertukaran budaya antara Jepang dan Korea. Mereka sampai di bandara. Gyu Won tengah menunggui kopernya, kemudian menghampiri kake.
Kakek kesal karena menunggu Gyu Won,
"Oh, kakek. . . "
"Kenapa kau begitu lama?" tanya kakek dengan kesal.
"Aku mencari barang-barang kita dulu, kakek." kata Gyu Won. Ia kerepotan membawa banyak tas. Sedangkan kakek dengan tenangnya berjalan tanpa membawa apapun.
"Bisakah Kau membantuku membawakan yang satu ini?" pinta Gyu Won.
Kakek menjawab kesal, "Aku sudah tua. Berapa banyak kekuatan yang aku miliki? Namun Kau masih berani untuk menyuruhku."
Gyu Won menjawab, "Bukankah ini barang-barang ini semua milik Kakek? Bagaimana Kau bisa membawa begitu barang perjalanan, padahal kita hanya menginap beberapa malam saja?"
Dengan bijak kakek bilang, "Tidakkah kau tahu bahwa semakin tua dirmu, semakin Kau harus memperhatikan penampilanmu?"
Gyu Won merengut.
"Ayo kita pergi." kata kakek.

Kakek dijemput kedatanganya oleh staff seminar. "Lee Dong Jin." panggil kakek pada staff yang sudah menunggunya.
"Kau telah bekerja sangat keras sepanjang waktu ini. Sekarang biarkan aku membawamu ke tempat seminar." kata Lee Dong Jin.
"Gyu Won, pergi ke hotel sendiri, oke?" suruh kakek. "Jemput aku ketika seminar berakhir."
Gyu Won meminta ung, "Beri aku uang untuk ongkos."
Dengan pelitnya kakek mengeluarkan selembar uang yang sama sekali engga cukup untuk naik taxi. "Gunakan dengan bijak!" kata kakek.
"Hanya ini? Hal ini tidak akan cukup untuk ongkos." Gyu Won mengeluh.
"Naik bus! Tidak baik gadis sepertimu naik taksi." omel kakek. "Mari kita pergi." kata kakek pada Lee Dong Jin.
Haa.. Gyu Won memang engga beruntung hari ini. Bukan hanya mendapat sedikit uang dari kakeknya. Tapi kopernya pun tersangkut saat tengah menaiki bis. Untuk saja Lee Shin datang, dan tanpa berkata apa-apa, Lee Shin membawakan koper Gyu Won. Ia menaiki koper Gyu Won ke dalam bis. Pertemuan yang engga terduga.
Gyu Won heran, tapi ia langsung berterimakasih pada Lee Shin yang ia sama sekali engga kenal. "Terima kasih, terima kasih."

Lee Shin dan Gyu Won menaiki bis  yang sama. Sukaaa Lee Shin.. Cool.. suka.. suka.. sukaaa... ^^
Dan bis pun membawa mereka ke tempat tujuan yang sama, pulau jeju... Lee Shin dan Gyu Won turun di pemberhentian bus yang sama. Lalu mereka berjalan berbeda arah.

Gyu Won senang sekali, akhirnya ia sampai di pulau jeju.

"Wow, Pulau Jeju!" Gyu Won tersenyum.
Di sela-sela waktunya untuk menjemput kakek. Gyu Won memutuskan untuk pergi berjalan-jalan. Ia pergi ke sebuah mercusuar untuk melihat pemandangan. Tapi, siapa sangka, di sana ia bertemu dengan orang yang sama. Dua kali, ia bertemu Lee Shin hari ini. Takdir kah? Bukan, tapi skenario.. haha.
Gyu Won melihat sepeda terparkir di dekat mercusuar dan ada seseorang yang tengah berdiri di mercusuar itu. Dari kejauahn Gyu Won memperhatikan sosok itu.

Tapi, tiba-tiba saja handphone Gyu Won berdering. Kakek menelponnya dan lagi-lagi Gyu Won mendapat omelan.
"Halo? Dimana Kau? Mengapa kau tidak di sini?" omel kakek.
"Aku akan berada di sana segera, Kakek. Tunggu sebentar." kata Gyu Won. Ia berlarian, berlari menjauh dari mercusuar.



Tanpa saling mengenali, Lee Shin tertarik untuk memotret Gyu Won. Lee Shin Lee Shiin Lee Shin.. ^__^
Gyu Won sampai di tempat seminar. Ia bertanya pada staff yang menjemput kakeknya tadi di bandara.

"Permisi. Di antara peserta dalam seminar hari ini, apakah Kau mengetahui Guru Lee Dong Jin?" tanya Gyu Won.
"Oh, Guru pergi untuk makan dengan peserta lain." kata staff itu.
Gyu Won langsung mengeluh, "Untuk makan?"
"Ah, terima kasih." ucapnya.
"Ya. Kakek keterlaluan. Aku lapar. ? ." keluh Gyu Won.

Kakek makan bersama dengan anggota seminar, mereka membicarakan tentang musik tradisonal dan musik modern. Kakek hanya mendengarkan apa yang mereka katakan.
Mereka saling berkata, "Musik tradisional tampaknya kuno, kan? Musik tradisional juga dapat dimodernisasi. "
"Kau juga mendengar apa yang Jepang katakan, kan?"
"Tradisi perlu berkembang dengan dunia modern, apa yang harus diubah harus diubah. Kita tidak harus benar-benar mengikuti musik tradisional, tetapi menerima apa yang harus diterima. . ."

Kakek akhirnya angkat bicara. Ia marah besar, karena musik tradisional kesayangannya sudah mulai dianggap remeh oleh generasi saat ini. "Apa maksud kalian? Bagaimana kita bisa masih menyebutnya sebagai pembaharuan musik tradisional?  Omong kosong. Lain kali, jangan bicara tentang semua hal itu di depanku!" kakek membanting sendok dan pergi begitu saja.
"Kau mau ke mana, Guru?"
Kakek menjawab dengan kesal, "Aku akan ke Seoul!"
"Masih ada beberapa agenda hari ini.  Guru! Guru!"
Sekarang, kakek marah juga pada Gyu Won, "Aku sudah memberitahumu untuk menunggu di hotel? Kemana saja kau?"
Gyu Won langsung menjawab, "Tapi kau menyuruhku untuk menjemputmu. Aku pergi ke sana dan melihatmu makan tanpa aku."
"Cukup! Ikuti aku."
"Kemana?" tanya Gyu Won.
"Kita akan kembali ke Seoul." ucap kakek.
"Apa?" Baru saja sampai, tapi mereka harus kembali lagi ke Seoul. "Apakah Kau bertengkar dengan seseorang lagi?" terka Gyu Won.
"Apakah aku masih anak-anak? Mengapa aku harus bertengkar pada usia ini." jawab Kakek.
Gyu Won kelaparan, "Bagaimana dengan makananku? Kakek! Mari kita makan dulu lalu pergi. Kakek. ."
"Mengapa makanan satu-satunya hal yang ada di pikiran Kau?"
"Kakek! kakeeek" rengek Gyu Won.

Gyu Won sudah pergi meninggalkan Jeju, tapi Lee Shin masih asik menikmati keindahan laut dan langit.
Gyu Won selalu terburu-buru saat ia berangkat ke kamputsnya, "Maafkan aku. Oh, maafkan aku." ucapnya saat hendak turun dari bus yang sesak dengan banyak orang.
Akhirnya Gyu Won sampai juga dikelasnya.
"Siapa yang akan tampil hari ini?" kata profesor yang saat itu mengajar. Ia melihat daftar kehadiran siswa, lalu menyebutkan nama Gyu Won. "Ini mahasiswa dari musik tradisional, Lee Gyu Won. Lee Gyu Won. Lee Gyu Won. Apakah Lee Gyu Won ada?"
Lee Gyu Won yang baru saja datang, sontak kaget mendengar namanya dipanggil. "Ya! Aku di sini."
"Kau siap untuk tampil hari ini, kan?" tanya professor.
Dengan semangatnya, Gyu Won menjawab, "Ya."

Gyu Won maju ke depan kelas, sebelum memulai permainannya ia menjelaskan, "Instrumen yang aku bawakan adalah gayageum Sanjo. Tidak ada cara tertentu untuk memainkan Sanjo ini, keunikan tersebut hanya dalam improvisasi nya saja. Dan alat music ini bahkan dinyatakan sebagai No 23 item dalam terpenting dalam Budaya Korea."
Di tempat lain, teman Gyu Won malah sibuk membicarakan tentang The stupid band. Band yang terkenal bahkan lebih terkenal dari apapun di universitas mereka.
"Stupid band akan perform malam ini."
"Jadi,, kita harus segera ke sana untuk mendapatkan tempat duduk."
"Apakah Gyu Won juga akan pergi? Apakah dia ada kelas sekarang?"
"Aku pikir dia sedang melakukan perform gayageum hari ini."
Semua orang terpukau dengan kemahiran Gyu Won memainkan gagayeum. Semua bertepuk tangan setelah Gyu Won selesai memainkan instrumen tradisionalnya dengan sangat baik. Tapi, engga semua orang menyambut senang kemahiran Gyu Won. Ada satu orang yang malah tengah terlelap di pojok kelas. Yap, siapa lagi kalau bukan Lee Shin. Gyu Won dan Lee Shin saat itu berada di kelas campuran.
"Hei, mahasiswa di sana! Hei! Bangunlah. Silakan bangun. Siapa namamu?" panggil profesor pada Lee Shin.
"Aku dari fakultas music terapan, Lee Shin." kata Lee Shin dengan malas.
"Mari kita dengar apa yang Kau pikirkan tentang penampilan music traditional yang Gyu Won bawakan tadi." tanya sang dosen.
Lee Shin terdiam sesaat, ia berpikir. Lalu berkata jujur, hahaa "Aku tidak yakin tentang itu, tapi entah kenapa, saat aku mendengarnya aku merasa sangat mengantuk."

Seisi kelas yang mendengar hal itu langsung tertawa, hanya Gyu Won yang kesal setengah mati.
Pihak kampus tengah merencanakan sebuah acara besar. Acara akbar tentang perayaan kampus mereka. Kepala direktur kampus menyatakan bahwa acara kampus yang akan mereka selenggarakan adalah acara besar. Dan ia tidak ingin ada kesalahan karena akan ada banyak media yang meliput saat itu juga.
Akhirnya, ia memutuskan untuk mengundang Kim Seok Hyeon agar acara kampusnya itu sukses.

Hahaa.. awal perkenalan Kim Seok Hyeon yang aneh.. Ia menguap karena letih selama perjalanan..

Dan seseorang sudah menunggu kedatangannya.
Kim Seok Hyeon engga untuk menaiki mobil jemputannya. Mobil itu terlihat sangat tidak terawat, bagaimana bisa seseorang yang sukses mengadakan pentas di luar negeri lalu dijemput dengan mobil jelek seperti itu. harus ditaruh dimana harga diri Kim Seok Hyeon.. haha. "Kau pergi saja dan kendarainya sendiri." kata Kim Seok Hyeon. "Aku akan naik taksi."
"Aku menunggu satu jam untukmu."
"Ini terlalu memalukan." jawab Kim Seok Hyeon.
"Kau hanya tinggal memakai kacamatamu. Tak seorang pun yang akan mengenali Kau.
"Mari kita pergi. Mari kita pergi."

"Mobil ini aku pikir sudah lebih dari 20 tahun." kata  Kim Seok Hyeon.
"Meskipun bukan mobil baru, tapi aku sangat menyukainya."
"Tapi bagaimana Kau bisa masih menjemputku? Bukankah kau ada kelas? "
"Direktur akan datang kembali. Apakah kelas begitu penting lagi? Direktur, sebentar lagi aku akan lulus. Tolong beri aku posisi."
Kim Seok Hyeon menjawab, "Apakah Kau mengharapkan seseorang untuk membantumu dengan bermodalkan jemputan dengan mobil seperti ini? Benar. . ." dan mereka saling terbahak.
Gyu won masih teringat jelas kata-kata Lee Shin yang secara engga langsung mengejek kemampuannya.
"Itu membuat aku gila!" kata Gyu Won.
"Apa?" tanya teman Gyu Won.
"Mendengar aku bermain gagayeum dan orang itu bilang kalau musikku itu membuatnya mengantuk? Semakin aku memikirkannya semakin marah aku padanya." Gyu Won benar-benar kesal.
"Ya.  Lupakan pria itu. Dengarkan apa yang aku katakan." kata teman Gyu Won.
"Oh, apa?" Gyu Won mulai memperhatikan.
"Stupid band." kata temannya.
"Apa itu?" Gyu Won sama sekali engga mengenali Stupid Band. Yang ia tau hanya musik traditional dan beberapa musik barat yang ada di cd yang ayahnya kirimkan padanya.
"Apa? Bagaimana bisa Kau tidak tahu Stupid band? Bahkan band itu sangat terkenal di sekolah kita dan lebih terkenal daripada aktor."
"Oh, begitu? Apakah mereka terkenal?" kata Gyu Won dengan polosnya.
"Kau penasaran bukan? Jadi ayo kita melihat pertunjukan mereka sebentar."
"Aku akan ke rumah sakit dulu. " jawab Gyu Won.

"Bukankah kau bilang aku harus menunjukkan poster pada professor?" tanya Gyu Won. Fakultas budaya bakal mengadakan sebuah acara penggalangan amal untuk profesor yang sedang sakit, dan Gyu Won sudah memiliki poster yang memberitahukan tentang detail acaranya itu. Tapi sebelum poster acaranya itu dipublikasikan, ia harus memberitahu poster itu pada profesornya.
"Kita bisa mengundang stupid band di acara yang akan kita selenggarakan dan hal itu tidak perlu membuang energy kita untuk menjual tiket. Ini akan benar-benar daebak." kata teman Gyu Won dengan antusias.
Gyu Won yang engga mengetahui apapun tentang stupid band langsung terpengaruh, "Daebak? " katanya.

Dan malam itu juga, ia dan temannya menonton perform Stupid Band.
Tapi, saat tengah menunggu penampilan stupid band, handphone Gyu Won berdering.. Siapa lagi yang menelpon kalau bukan kakeknya..

Kakek berteriak.. "Lee Gyu Won!"
"Ya, Kakek. Ada apa?" tanya Gyu Won.
"Mengapa kau tidak menyetrika hanbok milikku?" kakek masih berteriak dengan nada tinggi.. haha..
"Maafkan aku. Pakai saja pakaian yang lain. Maafkan aku. Aku akan menyetrikanya nanti malam ini. Ya."
"Ah. My Life." keluh Gyu Won..
Dan weiiitss... setelah sambungan telepon dengan kakeknya terputus, dan saat hendak kembali ke dalam kafe, dan saat berbalik (?) ia tanpa sengaja melihat Lee Shin dan seorang perempuan.
Seorang gadis cantik tengah mengungkapkan perasaannya pada Lee Shin. Gyu Won mengamati kejadian itu..
"Jadi. . . bagaimana dengan mengencaniku?" tanya wanita itu.
"Aku tidak mau." jawab Lee Shin dengan tanpa ekspresi.
"Mengapa? Apakah Kau berkencan dengan seseorang? Kudengar kau tidak memiliki kekasih."
Lee Shin malah menjawab, "Aku benar-benar benci orang-orang yang jelek."
Beberapa detik kemudian, plak!!! Lee Shin kena tampar gadis itu.

Lee Shin sama sekali engga shock dengan tamparan itu, itu hal biasa buatnya. Tapi Gyu Won, ia seperti kebakaran jenggot saat melihat Lee Shin di tampar.

Gadis itu pergi. Lee Shin berbalik dan langsung berhadapan dengan Gyu Won.
Gyu Won mencari alasan, "Oh, aku hanya. . . " katanya terbata-bata sambil menunjuk handphonenya.
"Apakah Kau ingin menyatakan cinta padaku juga?" kata Lee Shin.. Hhahaa.. Gokil.. "Jika tidak, juga tak apa." ujar Lee Shin lalu berlalu meninggalkan Gyu Won yang shock dengan kata-kata Lee Shin.
"Apa ini!! sindrom Pangeran?!" omel Gyu Won.

Ia kembali ke dalam kafe dengan kesal, "Aku baru saja bertemu dengan seorang pria yang tidak beruntung." kata Gyu Won pada temannya.
"Siapa?"
Gyu Won menggeleng. "Aku tidak tahu. Aku hanya bertemu dengannya di luar."
Dan jreng.. Lee Shin, sang vocalist perform menggunjangkan seisi kafe. Semuanya bersorak kecuali Gyu Won. Ia malah terkejut, "Oh, pria itu!" tunjuk Gyu Won ke arah Lee Shin.

Tapi, perlahan.. Gyu Won menikmati penampilan Lee Shin dan bandnya..




Acara selesai.. Gyu Won dipaksa oleh temannya untuk membicarakan tentang acara fakultas mereka pada Lee Shin. Gyu Won enggan, tapi teman-temannya mendorong Gyu Won untuk maju. 

Saat hendak menjelaskan bahwa mereka akan mengundang Stupid band dalam acara mereka, Lee Shin langsung menunjuk ke arah Yeo Joon Hee (Kang Min Hyuk..). "Katakan saja padanya. Dia leadernya." ucap Lee Shin , ia langsung pergi begitu saja dengan sepedanya.. 
Kang Min Hyuk naik vespa, Yonghwa naik sepeda.. Hei, mereka hidup di jaman apa? HAHAAA..Yah. . .
Lee Shin pergi menjemput adik perempuannya..

Semua teman-teman adiknya langsung histeris saat Lee Shin datang.
"Oppa.  Bantu aku untuk mengatakan selamat ulang tahun sekali saja untuk Mi Ra." pinta adik Lee Shin.
"Apa?" tanya Lee Shin. Ia berubah ramah.
"Bantu aku untuk mengatakan itu. Katakan pada gadis gemuk di tengah. katakan padanya ucapan selamat ulang tahun." Adik Lee Shin menunjuk ke arah temannya.


"Mi Ra, Happy Birthday." kata Lee Shin.
Whoaa... Mereka semua langsung gempar, histeris sejadi-jadinya..
Adik Lee Shin menghampiri Mira, dan Mira langsung memberinya uang..

Lee Shin tertawa melihat ulah adiknya. Memanfaatkan ketampanan kakaknya untuk mendapatkan uang.. cerdas.. kyaa..!
"Oppa, mari kita pergi! " Kata adik Lee Shin, ia merangkul pinggang Lee Shin. Kyaaaa!!
Gyu Won datang ke rumah sakit dan menunjukkan poster acara fakultas mereka.

"Poster hari ini keluar." kata Gyu Won.
"Ini keluar juga ya? Sangat cantik." jawab Profesor yang terbaring lemah.
"Benar? Bo Woon melukisnya. Dia benar-benar berbakat dalam hal ini."


"Bagaimana persiapannya?" tanya profesor.
"Sudah siap, jangan khawatir.Kami juga mengundang band."
"Band?"
Gyu Won menjelaskan, "Sebuah band dari sekolah band itu bernama Stupid band. Mereka sangat populer. Acara ini benar-benar akan menarik."


"Terima kasih." ucap profesor.
Gyu Won langsung menggenggam tangan profesor dan berkata,  "Kau harus segera sembuh dan memberi kita pelajaran lagi. Profesor Lin terlalu kejam.  Kau harus menjaga janji kita."
"Tentu saja. " jawab profesor.
Gyu Won kembali pulang ke rumahnya. "Aku kembali!"
Gyu Won melihat semua kaset musiknya dirusak dan dibuang di depan rumah oleh kakeknya. Gyu Won kesal dan langsung mengomel, "Kakek. Mengapa hal ini. . . Apa ini? "

"Aku mengatakan kepadamu untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak berguna. Jika kita tidak mendengarkan musik barat kita juga akan tetap hidup dengan baik." kata kakek dengan gampangnya.
" Itu adalah sesuatu yang ayah kirimkan untukku." ucap Gyu Won, ia langsung pergi ke kamarnya dengan perasaan kesal.
"Jika aku tahu sebelumnya, maka aku akan diam-diam membuangnya. " gumam kakek.

Di kamar, Gyu Won teringat masa kecilnya. Saat ayahnya memutuskan untuk lebih memilih musik modern dan menentang ayahnya sendiri. Kakek marah besar saat itu, dan saat itu ia berjanji untuk membesarkan Gyu Won seorang diri.
Mengingat hal itu, Gyu Won langsung kesal dan kembali mengomel pada kakek, "Setrika saja hanbokmu sendiri, kakek!!" teriak Gyu Won.
Min Hyuk .. Min Hyuk.. Min Hyuk .. Min Hyuk..Min Hyuk .. Min Hyuk..Min Hyuk .. Min Hyuk..
"Hyung, sepertinya aku  melakukan kesalahan. Hyung, aku sudah menyepakati agar kita tampil di kafe. Aku sudah menerima uangnya." kata Yeo Joon Hee.
"Kembalikan saja uang-uang itu." jawab Lee Shin.




"Tapi, Aku sudah menghabiskannya.  Tadi malam aku terlalu lapar setelah pertunjukan. Eonni itu juga memberi aku banyak uang. Hanya ini yang tersisa." jawab Yeo Joon Hee seraya menunjukkan uang yang tersisa.

"Kapan pertunjukkan itu?" tanya Lee Shin.
"Apakah Kau ingin berpartisipasi?"
"Aku tidak tahu."
Yeo Joon Hee langsung senang, "Kau benar-benar akan melakukannya. Itu berarti aku tidak harus mengembalikan uang? Terima kasih Hyeong!  Aku mencintaimu Hyeong! Kau adalah yang terbaik!" kata Yeo Joon Hee..


Pertemuan untuk membahas tentang acara kampus pun dilakukan oleh Kim Seok Hyeon. Mau engga mau, Kim Seok Hyeon harus bekerja sama dengan mantan kekasihnya, Jeong Yoon Soo.

Saat istirahat, Gyu Won makan dengan lahap. Waktunya hanya sedikit.
"Makanlah perlahan, agar tidak tersedak." kata teman Gyu Won.
"Aku harus cepat selesai dan pergi ke perpustakaan untuk menulis laporan. Kemarin, aku harus menyetrika hanbok kakek jadi aku tidak bisa menulis laporan." jawab Gyu Won.
"Kasian, dimana ada Cinderella yang seperti Kau?"
Selesai makan, Gyu Won langsung pergi.
Dan teman-temannya masih terus membicarakan tentang Stupid band..

"Oh, bukankah drummer yang kemarin juga tampan?" kata mereka.
Mereka sama sekali engga menyadari kalau orang yang sedang mereka bicarakan duduk engga jauh dari mereka.
Yeo Joon Hee, tiba-tiba menghampiri teman-teman Gyu Won. Dan bertanya, "Eonni, kau tidak makan itu?" tunjuk Gyu Won dengan polosnya.. Omo.. cute sangat!!
"Ini? Aku tidak memakannya." jawab teman Gyu Won.
"Lalu bisakah makanan itu untukku saja? " pinta Yeo Joon Hee.
Teman-teman Gyu Won langsung shock, dan sama sekali engga mengenali kalau Yeo Joon Hee itu adalah drummer Stupid band yang baru saja mereka bicarakan..
Gyu Won pergi ke perpustakaan.

Gyu Won terus menulis laporannya tanpa mempedulikan seseorang yang terlelap tidur di hadapannya.. Lagi-lagi.. Lee Shin berada di tempat yang sama dengan Gyu Won.. Takdirkah? bukan,,, elok,, tapi skenarionya kayak gitu.
Saat tengah tertidur lelap, Lee Shin terbangun karena kedatangan seorang gadis yang semalam menamparnya.

"Apa ini." tanya Lee Shin dengan acuh.
"Ini untukmu, Semoga berhasil. Maafkan aku atas kejadian semalam.. Aku ingin tidur dengan damai, malah terganggu.." gumam Lee Shin.
Gyu Won menahan tawanya, "Aku datang pada waktu yang tepat. " desisnya pada dirinya sendiri.

Lee Shin pergi begitu saja tanpa membawa bingkisan yang ia dapat dari salah satu fans fanatiknya itu. Gyu Won merasa risih dengan tindakan Lee Shin.

"Tunggu. Apakah Kau tidak ingin mengambil ini?" bisik Gyu Won pada Lee Shin. Perpustakaan harus tetap hening walaupun Gyu Won kesal.
"Jika Kau mau, untukmu saja." jawab Lee Shin.
"Ah, bukan begitu." kata Gyu Won.

Lee Shin engga lagi memperdulikan Gyu Won, ia benar-benar pergi berjalan keluar dari perpustakaan. Gyu Won mengikuti Lee Shin, bagaimanapun juga Lee Shin harus mengambil bingkisan itu. Ia engga boleh menganggap atau memandang rendah orang lain, pikir Gyu Won.


"Hei! Lee Shin atau siapapun namamu. Kau harus mengambil ini." kata Gyu Won seraya menyodorkan bingkisan itu.
"Apa yang Kau lakukan?" kata Lee Shin, memandang engga bersahabat ke arah Gyu Won.
"Lalu apa yang Kau lakukan? Seseorang yang menghakimi orang dengan penampilan mereka. Apakah Kau begitu menarik?" jawab Gyu Won.
"Apakah aku mengatakan bahwa aku ini menarik?" jawab Lee Shin.
Gyu Won baru menyadari, Lee Shin engga pernah mengatakan kalau dirinya menarik jadi bukan salah dirinya juga. " Singkatnya, maksudku, jangan menilai orang lain dengan penampilan." kata Gyu Won.
"Kalian juga, jangan menilai orang lain hanya melihat dari penampilannya." Lee Shin selalu mahir membalikkan kata-kata orang lain.
"Apa? Kalaupun kau tidak menginginkan hal ini, Kau bisa menolak dengan sopan." jawab Gyu Won.
"Aku juga sudah mengalami kesulitan. Menerima begitu banyak pernyataan cinta dan aku sangat  bosan. Orang-orang seperti Kau tidak akan pernah mengerti tentang perasaanku." ucap Lee Shin.
"Mengapa Kau pikir aku tidak akan pernah bisa mengerti?" tanya Gyu Won.
"Aku tidak suka orang jelek. Berbicara denganmu sekarang juga membuatku tidak nyaman." jawab Lee Shin.
Gyu Won kesal dengan pernyataan itu, "Apa?"
"Kalau kau mengerti aku akan pergi. Jangan ikuti aku!" tegas Lee Shin.

Kyaaa... Gyu Won malang. Saat hendak memaksa Lee Shin untuk mengambil bingkisan itu, Gyu Won malah tergelincir dan terjatuh.. Scene terjatuh yang dramatis,
Gyu Won terjatuh, ia berusaha memegang kaki Lee Shin untuk pertahanannya, tapi hal itu malah membuatnya terlihat tengah memohon pada Lee Shin. Sontak, semua orang yang melihat hal itu langsung berkomentar buruk pada Gyu Won.

Lee Shin pun jadi salah tingkah, "Apakah Kau baik-baik saja? Apakah Kau benar-benar baik-baik saja?" tanya Lee Shin beberapa kali.
Gyu Won mengangguk-angguk dan memberi isyarat agar Lee Shin segera pergi. "Benar-benar menjatuhkan harga diriku.." desis Gyu Won kesal.
Jauh di dalam hatinya, Kim Seok Hyeon masih memendam perasaan pada Jeong Yoon Soo. Di rumahnya, ia terus memikirkan tentang Yoon Soo.

Saat itu, Yoon Soo tengah berlatih. Tiba-tiba saat hendak berputar, kakinya terkilir. Dan bak guardian angel, Lee Shin datang.

Ia datang dan langsung membantu Yoon Soo. "Kau akan jatuh jika lampu dimatikan." kata Lee Shin dengan lembut. Ia mengobati kaki Yoon Soo yang terkilir.
"Sudah cukup. Tinggalkan aku sendiri." pinta Yoon Soo.
"Ini belum selesai." jawab Lee Shin. 
Min Hyuk, saat meminum Yogurt, ia melakukan ritualnya. Berpuisi.. Hahaa.. Yeo Joon Hee membuat puisi sebelum meminum Yogurt.
Menikmati Min Hyuk.. Kyaaa...

"ahAhh kelaparan, aku sangat lapar! Aku begitu lapar sehingga aku merasa sepertinya aku akan gila!" keluh Yeo Joon Hee. Tiba-tiba, ia mencium bau daging panggang..
Langsung saja, Yeo Joon Hee mencari sumber bau itu. "Ahh, bau lezat. Bau lezat! Daging panggang!" kata Yeo Joon Hee seraya berjalan mencari-cari sumber bau. Ia memeriksa satu persatu ruangan yang berjajar di koridor.
Sampai ia bertemu dengan Han Hee Joo, namanya sama kayak han hyo joo, cuma beda dua huruf dibagian tengah. Lalu?
Yeo Joon Hee terpesona dengan Han Hee Joo.. Sangat amat terpesona..
Hee Joo menghentikan latihan dancenya karena kedatangan Joon Hee.

"Siapa Kau? Siapa Yang mengizinkanmu untuk masuk?" tanya Han Hee Joo.
"Eonni, kau siapa?" tanya Yeo Joon Hee, ia berkata seperti engga sadarkan diri karena terlalu terpesona.. haha.
"Siapa Kau?" tanya Hee Joo.
"Sepertinya aku menemukan Natasha." jawab Yeo Joon Hee.


"Natasha? Apakah Kau pikir aku terlihat seperti orang asing? Hentikan omong kosongmu dan pergi sehingga aku bisa berlatih lagi." jawab Han Hee Joo.
"Karakter Natasha itu sangat aneh." pikir Yeo Joon Hee. "Tapi karena kau sangat cantik jadi tidak apa-apa. Eonni, aku akan bertemu Kau lagi." jawab Joon Hee yang langsung pergi karena teringat dengan daging panggangnya.  


Lee Shin mengantarkan Yoon Soo pulang, "Apakah kakimu baik-baik saja?" tanya Lee Shin.

"Itu baik-baik saja. Sebenarnya aku malu, aku selalu terjatuh saat menari padahal aku seorang professor. Lee Shin Jangan lakukan itu lagi nanti. Jangan menungguku sampai larut, jangan tanyakan apakah kakiku sakit atau tidak, jangan tanyakan apakah aku sudah makan atau belum, jangan khawatir tentang hal itu. Jangan lakukan apa-apa. Kau harus menyukai orang yang memiliki usia yang sama denganmu." ucap Yoon Soo.
" Aku tidak mau." jawab Lee Shin.

Di dua tempat yang berbeda... Gyu Won, berlatih alat musik traditional dengan damai...
Lee Shin dengan Stupid bandnya perform dengan mengguncang dunia..
Dua hal yang bertolak belakang.. dan itu.. k.e.r.e.n
Pagi harinya,, lagi dan lagi.. Gyu Won terlambat masuk kelas.. Dan tanpa sengaja, ia dan Lee Shin bertemu.
Lee Shin menghentikan sepedanya tepat di depan Gyu Won, ia berkata "Sepertinya kau membawa sesuatu yang berat. "
"Apa maksudmu? Jangan terlambat untuk datang ke acara, aku akan.. aku akan.. mendendamu beberapa kali lipat. mengerti!" kata Gyu Won saat Lee Shin meninggalkannya.
"Ah, aku telat.. aku telat. aku telat." keluh Gyu Won.


"Kau tidak perlu khawatir tentangku." kata Lee Shin saat masuk ke ruangan Yoon Soo. Lee Shin meninggalkan sebuah surat di meja Yoon Soo.
Dan Lee Shin kembali teringat saat ia pertama kali bertemu dengan Yoon Soo. Jatuh cinta pada pandangan pertama.. Lee Shin suka sekali saat melihat Yoon Soo menari.

Flashback:
Saat Yoon Soo sedang berlatih, ia lagi-lagi terjatuh dan kakinya terkilir. Itu kali pertama, Lee Shin membantu Yoon Soo dan mengobati kakinya. "Apakah Kau baik-baik saja? Aku baik-baik.  Sepertinya Kau terkilir itu. Jangan khawatir." kata Lee Shin saat itu..

Yang Lee Shin inginkan hanya agar Yoon Soo engga menangis lagi seperti saat itu.
Kim Seok Hyeon datang ke sebuah kafe untuk menemui teman lamanya. Mereka membicarakan tentang Yoon Soo-mantan kekasih Kim Seok Hyeon.

Daan... Min Hyuk jatuh cinta.. ^^ Yeo Joon Hee bilang, "Hyeong. Tidak peduli apapun. . . Aku pikir aku telah jatuh cinta."
"Seseorang pasti sudah membeli makanan untukmu lagi?  hamburger?" terka yang lain.




"Bukan." jawab Yeo Joon Hee.
"Tidak ada yang membelikanmu makanan?" tanya teman-temannya.
"Ya." jawab Yeo Joon Hee. Ia lalu bertanya, "Mengapa?"




"Kau selalu  jatuh cinta pada siapapun yang memberimu makanan." jawab mereka.
Yeo Joon Hee terkejut mendengarnya, ia bahkan engga menyadari akan hal itu. "Benarkah? ! Apakah aku seperti seorang playboy?"
"Kau tidak tahu? Memang benar."




"Ah biarlah... Aku pikir aku menemukan Natasha." ungkap Yeo Joon Hee.
Yang lain bingung, Natasha siapa yang dimaksud oleh Yeo Joon Hee.
"Natasha? Siapa Natasha?"
"Aku tidak tahu."
"Apakah penyanyi?"
"Itu Narsha? !"


Acara penggalangan dana dimulai, Gyu Won sedikit memberikan sambutan, "Terima kasih semua sudah datang untuk membantu Profesor Kim Joo Hwan dari Departemen Musik traditional, untuk mengumpulkan dana untuk biaya rumah sakit. "
Dan perform pun dimulai..


Tapi, Lee Shin punya kepentingan lain, adiknya tiba-tiba jatuh sakit.
"Bagaimana keadaanya?" tanya ibu Lee Shin.
"Dia baru saja memasuki ruang operasi. Mereka mengatakan itu usus buntu akut." jawab Lee Shin.
"Hal ini menakutkan."
"Sedikit."
"Apakah Kau sudah makan?" tanya Ibu Lee Shin.
"Belum."
"Aku akan menunggu sampai Jung Hyun keluar. Aku tidak lapar."
Tapi, Lee Shin bukan seorang yang begitu saja melepas tanggung jawabnya. Ia gelisah, beberapa melihat jamnya. Ibunya bertanya, "Apakah Kau punya janji?"
Lee Shin menjawab, "Tidak, bukan hal yang penting." jawabnya.
What??? bukan hal yang penting? Acara penggalangan dana bukan hal yang penting.. ?


Lee Shin, sang bintang utama tak kunjung datang.. Audience mulai jenuh, Gyu Won langsung mengambil tindakan. Ia bernyanyi..

Kim Seok Hyeon pun terpukau dengan penampilan Gyu Won.

"Gayageum. . . " panggil Kim Seok Hyeon pada Gyu Won. "Dan. . . ? Ini terlihat benar-benar berat. Tapi, Kau terlihat kuat."
"Ajussi, aku dalam mood yang buruk. Silakan pergi." suruh Gyu Won.
"Tidak, aku merasa sangat baik. Mari kita berbicara sebentar?"
Gyu Won mulai curiga, ia pikir Kim Soek Hyeon punya maksud jahat. "Ajussi, adalah Kau orang jahat kan? Jika Kau memikirkan hal-hal yang sangat aneh. .. "
Seok Hyeon menjawab, "Hei! Aku.. . Jika bukan SNSD aku bahkan tidak akan tertarik. Aku memiliki selera tinggi."
"Lalu apa yang Kau mau?" tanya Gyu Won.
"Aku juga punya seorang teman dari departemen Musik Tradisional."
"Oh, mengapa Kau mengikuti aku?"
"Apakah Kau belajar bernyanyi secara profesional di suatu tempat?  Kau benar-benar bisa menyanyi."
Gyu Won menjawab, "Oh, Itu hanya kebetulan saja, semuanya karena ulah orang  yang tidak beruntung itu. Oh, apakah Kau membeli tiket?"
Seok Hyeon mengangguk.
"Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih."
"Oh! Kau mengatakan uang itu untuk biaya rumah sakit guru Kau?
"Ya, aku dalam perjalanan untuk melihanya." jawab Gyu Won.

Tanpa Gyu Won sadari, benda miliknya terjatuh. Dan Seok Hyeon menemukan benda itu. Ia akhirnya pergi menyusul Gyu Won ke rumah sakit untuk mengembalikan benda itu.
"Mengapa kau di sini?" tanya Gyu Won yang tengah menangis. Profesor yang dirawat di rumah sakit itu sudah meninggal malam itu juga.
"Oh, ini. . ." Seok Hyeon menunjukkan benda milik Gyu Won yang ia temukan.
"Hal yang aku lakukan selalu berubah seperti ini. Tidak ada yang bisa aku lakukan. . Mereka mengatakan sudah terlambat. Profesor telah meninggal. "
Gyu Won menangis, dan yang Seok Hyeon bisa lakukan hanya menepuk-nepuk kepala Gyu Won untuk menenangkannya.
Pagi harinya, Lee Shin pergi menemui Joon Hee.

"Hyeong. Apa yang terjadi? Kau tidak menjawab teleponmu dan Kau tidak datang ke sekolah.  Banyak orang yang meminta uang mereka kembali." kata Joon Hee yang baru saja tertidur di kelas.
"Katakan kepada mereka kami akan mengembalikan uang itu. Kau, berikan ini kepada mereka." Lee Shin memberikan amplop pada Joon Hee.
Joon Hee langsung menolak mentah-mentah. "Aku tidak mau. Kau pergi sendiri saja Hyeong. Eonni mungkin marah. Berikan saja sendiri, Hyeong. Pokoknya, mereka marah. Jadi berhati-hatilah. Terutama, Gyu Won eonni." jawab Joon Hee.. Omo!! Sumpah,, cute sangat Min Hyuk di scene ini..
"Haruskah kita pergi bersama?" tanya Lee Shin yang juga sedikit khawatir.
"Aku tidak mau."
"Aku akan membelikanmu daging." bujuk Lee Shin.
"Daging?" hampir saja Joon Hee menyetujuinya, tapi.. "Aku tidak mau. Profesor Kim mengatakan dia akan membelikanku makan malam."
Akhirnya, Lee Shin pergi seorang diri menemui Gyu Won.
Wuhu.. Perang ketiga dimulai... ^^



"Siapa yang menyuruh mu masuk?" tanya Gyu Won dengan sinis saat melihat Lee Shin berada di ruang latihannya.
"Aku harus mengembalikan uang ini." jawab Lee Shin dengan melempar amplop berisi uang ke arah Gyu Won.
"Aku tidak menginginkan uangmu. Bawa pergi. Kau pikir kau hebat, kan? Memiliki popularitas, dank arena itu Kau seperti diterbangkan ke langit?" Gyu Won benar-benar kesal.
"Kau tidak ingin menggunakannya untuk tagihan rumah sakit Profesor?" tanya Lee Shin yang sama sekali engga mengetahui kalau profesor yang dimaksud sudah meninggal.
"Apa? Aku benar-benar tidak mengerti mengapa gadis-gadis mengejar-ngejarmu setiap hari. Kau membuat orang merasa terganggu. Pergi! Jangan menunjukkan diri di depanku lagi!" teriak Gyu Won.
Lee Shin malah menantang Gyu Won, "Apakah Kau ingin aku menunjukkan kepadamu? Mengapa setiap orang mengikutiku dan menginginkan orang yang tidak beruntung, dan memuakkan seperti aku ini?"




Tidak ada komentar:

Posting Komentar