Sinopsis Heartstrings episode 5 :
Lee
Shin mencium Profesor Yoon Soo engga lebih dari satu detik, tapi
efeknya bisa membuat banyak orang menderita. Hahaa.. Engga hanya Gyu Won
yang tersakiti karena hal itu, tapi Seok Hyeon juga. Tanpa sengaja,
Seok Hyeon juga melihat apa yang Gyu Won lihat.
Di
pihak yang beruntung, beruntung karena mendapat ciuman dari Lee Shin.
Yoon Soo terkejut dengan apa yang dilakukan Lee Shin. Ia engga habis
pikir kalau semuanya akan menjadi seperti ini.
Di mobil setelah Lee Shin pergi, Yoon Soo segera melepas kalung yang Lee Shin berikan. "Ini benar-benar gila."
Gyu Won bergumam, "Ada yang salah. Mengapa seperti ini?" Gyu Won mencoba buat memahami apa yang ia rasakan.
"Ini
adalah pertama kalinya aku cemburu pada anak kecil." gumam Seok Hyeon
yang merasa terganggu dengan apa yang baru saja ia lihat.
Seok
Hyeon dan Yoon Soo memiliki janji malam itu juga. Tapi, karena apa yang
terjadi, Yoon Soo meng-cancel pertemuannya dengan Seok Hyeon.
Saat ini, cuma Lee Shin yang tengah berbunga-bunga. Ia memainkan gitarnya dan tersenyum pada dirinya sendiri.
Pagi
harinya, Gyu Won membelikan kopi untuk Lee Shin. "Halo. Tolong beri aku
secangkir cappuccino." Dan ia bertemu dengan Yoon Soo.
"Apakah Kau juga membeli kopi?" tanya Yoon Soo.
"Ya. Halo. " Gyu Won jadi canggung saat bertemu Yoon Soo.
Yoon Soo tersenyum, "Kemarin, Kau melakukan dengan sangat baik. Jauh lebih baik dari hari pertama."
Gyu won mengangguk, "Ya."
"Biar aku yang membayarnya."
"Tidak, tidak perlu. Aku akan membayarnya sendiri. Baiklah, aku pergi dulu." pamit Gyu Won
Gyu Won menaruh kopi Lee Shin di tempat biasa. Ia terus menunggu Lee Shin tapi Lee Shin engga juga datang.
Lee Shin tersenyum saat bertemu dengan Yoon Soo, tapi Yoon Soo mengabaikan senyum itu..
"Aku
berharap dari sekarang. . . Kau tidak akan melakukan sesuatu seperti
itu lagi. Aku tidak punya waktu untuk melakukan permainan
kekanak-kanakanmu itu." kata Yoon Soo seraya mengembalikan kalung
pemberian dari Lee Shin.
Lee
Shin engga menyangka kalau perasaan tulusnya dianggap sebagai permainan
oleh Yoon Soo, "Apakah aku pernah mengatakan kalau hal ini hanya
permainan?"
"Ini
hanya permainan bagiku. Aku sudah mengatakan itu sebelumnya, kan?
Setelah Kau terus menunggu dan mengejarku, aku merasa sangat lelah
karena hal itu. Bagiku, orang yang aku butuhkan, bukan seorang anak
laki-laki yang hanya bisa bermimpi, tapi seorang pria. Aku hanya
membutuhkan seorang pria, bukan anak laki-laki seperti kau." jawab Yoon
Soo mencoba membuat Lee Shin mematahkan rasanya.
"Apakah
Kau benar-benar berpikir ini hanya sebuah permainan kekanak-kanakan?
Kau tidak memiliki alasan yang tepat, kan?" tanya Lee Shin. "Aku tulus."
Yoon Soo menjelaskan, "Sejak awal sampai sekarang, aku tidak pernah punya perasaan apapun padamu."
"Profesor, tidak peduli apa yang Kau pikirkan. Aku akan bertindak dengan caraku sendiri." jawab Lee Shin sebelum ia pergi.
"Lee Shin!"
"Dan satu hal lagi, aku bukan anak laki-laki."
Setelah
keluar dari ruangan Yoon Soo, Lee Shin melihat kopi yang Gyu Won
siapkan untuknya. Lee Shin mengacuhkan kopi itu, seperti ia mengacuhkan
perasaan Gyu Won.
"Jika dia tidak akan meminumnya, maka dia jangan memintaku untuk membelinya. Dasar. . ." keluh Gyu Won kesal.
Engga
terima kopinya diabaikan oleh Lee Shin, Gyu Won langsung menemui Lee
Shin. "Hei, Lee Shin. Kau pikir siapa Kau? Kenapa kau selalu
memperlakukanku seenaknya?"
"Apa?"
"Cappuccino,
atau apa pun itu. . . Jika Kau tidak akan meminumnya, maka jangan
memintaku untuk membelinya. Kau pikir, Kau sedang melatih seekor
anjing." ujar Gyu Won melampiaskan kekesalannya. Ia kemudian keluar dari
ruangan.
Lee Shin yang juga sedang kesal, langsung mencegah Gyu Won pergi.
"Mulai
sekarang aku tidak akan membelikanmu kopi lagi! Apakah aku akan
meminumnya atau tidak. . . itu adalah pilihanku. Kau hanya perlu
melakukan apa yang aku perintahkan." jawab Lee Shin.
"Apa?"
"Dan juga. . . Mulai sekarang jangan datang ke sini lagi, mengerti?"
Gyu Won bertanya, "Apakah Kau sangat menyukai Profesor Yoon Soo?"
"Apa?"
"Apakah Kau berpikir itu masuk akal?" tanya Gyu Won. Masuk akalkah, Lee Shin menyukai seseorang yang lebih tua daripadanya?
"Apa yang tidak masuk akal?" tanya Lee Shin.
"Tentu saja. . "
Seok Hyeon sensistif saat mendengar nama Lee Shiin. "Lee Shin?"
"Ya. Meskipun dia bukan seorang profesional, dia dikenal dengan permainan gitarnya. Dibandingkan dengan siswa lain di bidang ini, dia bermain sangat baik."
Seok Hyeon menjawab, "Dia tidak tampak begitu istimewa."
Lee
Shin datang telat saat latihan berlangsung. Seok Hyeon kesal dengan
sikap Lee Shin yang seolah menyepelekan latihan yang Seok Hyeon adakan.
"Aku menyesal. Aku terlambat." kata Lee Shin saat ia tiba.
"Orang yang mengatakan dia menyesal, dan hanya bersikap seolah tidak terjadi apa-apa?" jawab Seok Hyeon.
"Lebih
baik dari yang aku harapkan. Meskipun mereka belum memainkannya dengan
sepurna, setelah latihan rutin, seharusnya tidak terlalu buruk. Kau
benar. Terutama gitar. Gitar? Gitar terdengar cukup bagus." ujar Seok
Hyeon.
"Di mana yang kurang?" tnaya Lee Shin yang engga terima dengan pernyataan tentang permainan gitarnya itu.
"Aku tidak bisa mengatakan dengan tepat dibagian mananya." jawab Seok Hyeon.
Lee Shin mengulang permainan gitarnya.
"Kali ini, apa terdengar kurang juga?" tanya Lee Shin.
"Kau perlahan-lahan bisa memperbaikinya." jawab Seok Hyeon.
"Direktur. Lain kali, Tolong beritahu aku dibagian mana dari
permainan gitarku yang terdengar tidak bagus. Bagaimana kau
menjelaskannya tadi, aku sangat tidak mengerti. Aku tidak bisa
mengerti." tanya Lee Shin setelah latihan selesai.
Seok Hyeon menjawab, "Lee Shin. Jangan terlambat lagi. Jangan mencoba untuk bertindak cool."
Gi Young kesal, "Siapa kau, kenapa kau harus melakukan hal ini? Direktur, apakah Kau merasa bersalah padaku?"
"Cobalah
untuk mengerti. . . niat direktur. Meskipun ia menggunakan metode ini,
dia hanya ingin kau kembali." ucap teman Gi Young.
Seok Hyeon datang menemui Yoon Soo, "Apakah Kau sibuk?"
"Tidak apa-apa." jawab Yoon Soo.
"Apakah Kau ingin secangkir kopi?"
Yoon Soo mengangguk.
"Bagaimana kondisimu? Apakah Kau baik-baik saja sekarang?" tanya Seok Hyeon.
Tapi, Seok Hyeon mengalihkan pembicaraannya saat melihat Yoon Soo engga lagi menggunakan kalung yang Lee Shin berikan, "Aku dengar Lee Shin dari departemen music terapan menyukaimu? Aku dengar dia suka padamuu."
Seok Hyeon meneruskan perkataannya, "Aku sudah diperingatkan olehnya saat itu. Dia mengatakan kepadaku untuk tidak memperlakukanmu begitu saja."
"Bagaimana denganmu? Kau tidak akan bingung dengan perasaannya padamu?" tanya Seok Hyeon.
"Apa maksudmu?"
"Apa yang aku katakan. Apakah cinta Lee Shin bertepuk sebelah tangan?"
"Kim Seok Hyun. Apakah Kau cemburu pada Lee Shin?" tanya Yoon Soo.
"Ya. Aku cemburu."
Sebelum pulang, Lee Shin melihat kopi dari Gyu Won.
Ia mengambil kopi itu, dan membaca notenya.
Tanpa mempedulikan isi kopi yang sudah mengental, Lee Shin tetap meminumnya.
Saat
Gyu Won menaiki bis, semua penumpang menertawakannya. Gyu Won sama
sekali engga menyadari note yang tertempel di keningnya.
Isi note :
Hati-hati, jangan membuat ulah dengan anjing ini.
Sesampainya
di rumah, Ibu dan adik Lee Shin tengah melihat-lihat rumah bergaya
korea di salah satu situs. Mereka berencana untuk pindah dari rumah
modern ke rumah yang bergaya korea. Daaaaan, tanpa mereka sadari, rumah
bergaya korea yang akan mereka tempati itu, berdekatan dengan rumah Gyu
Won.. Whaaha.. kacau.
Pagi
harinya, "Oke, aku benar-benar berhenti jadi budaknya. Dia benar-benar
terlalu sombong." kata Gyu Won seraya memegang kopi, "Oh! Ini masih
hangat." kata Gyu Won.
Gyu Won membaca note yang tertempel:
Kopi Lee Gyu Won dari Departement music tradisional. Aku meludahi kopi ini.
Ia lalu membandingkan dengan note yang ia dapatkan semalam.
Hati-hati, jangan membuat ulah dengan anjing ini.
Gyu
Won menunggu Lee Shin dari gedung di lantai 2. Tersenyum saat melihat
Lee Shin datang, tapi kemudian Gyu Won menyembunyikan senyumnya dan
memanggil Lee Shin, "Lee Shin"
Lee Shin melihat ke arah Gyu Won. Gyu Won mencopot note di kopi, meremasnya lalu melemparkannya ke arah Lee Shin.
Lalu mengejek Lee Shin.
Dan Lee Shin hanya tersenyum..
Whaha.a...
"Bagaimana dia? Apakah dia sudah lebih baik?"
"Ya."
"Di rawat di rumah sakit mana?" tanya Tae Joon.
"Kau ingin pergi menjenguknya?"
"Aku ingin melihat apa yang terjadi."
So Myung menjawab, "Tentang itu. . . Direktur sudah membawanya ke tempat teater. Direktur Seok Hyeon membawa Gi Young ke tempat teaternya."
Latihan
pun dimulai. Seok Hyeon berkata, "Seperti apa yang telah aku katakan
sebelumnya, kita akan mulai dengan lagu yang akan dinyanyikan oleh 3
orang pemeran utama. Pertama, Hee Joo dan Gyu Won akan memerankan
pemeran utama perempuan. Untuk pemeran utama laki-laki. . . " Seok Hyeon
menghentikan kata-katanya.
Kemudian profesor yang lain berkata, "Shin, apakah Kau ingin mencobanya? Apa? Kau tahu bagaimana menyanyikan lagu ini, kan?"
Seok Hyeon melanjutkan kata-katanya, "Setelah kehilangan mimpinya dan cinta dalam hidupnya, ia pasti bisa menyanyikan lagu ini dengan emosi yang kuat."
"Tunggu."
Seok Hyeon memenggal nyanyian Gyu Won. "Lee Gyu Won, jangan hanya
sekedar menyanyikan lagu ini. Nyanyikanlah sehingga arti dari liriknya
tersampaikan."
Latihan selesai..
Gyu Won menghampiri Lee Shin, "Terima kasih untuk kopinya."
Lee Shin menjawab, "Aku meludahi kopi itu."
"Aku tau.. Aku benar-benar menyesal tentang kemarin. AKu menyesal karena sudah berbicara seperti itu." ungkap Gyu Won.
"Lupakan saja."
"Aku sedikit marah saat itu, jadi aku melakukannya tanpa sadar."
"Jika Kau merasa bersalah, maka Kau harus kembali menjadi budakku sampai waktu kontrak itu selesai." kata Lee Shin.
"Apa?" Gyu Won terkejut.
"Masih ada beberapa hari yang tersisa?"
"Kau benar-benar pelit. Baik, kesepakatan adalah kesepakatan."
Lee Shin mulai menyuruh Gyu Won untuk kerja rodi, "Karena Kau mengatakan itu, jadi pergilah untuk membersihkan ruang band."
"Membersihkan ruangan itu?"
Lee Shin kembali mengejek Gyu Won, "Untuk seorang budak, bersih-bersih memang sangat pas. Bersihkan. Hanya karena secangkir kopi, Kau kembali menjadi seorang budak."
"Sepertinya
benar-benar menjadi budak." Lee Shin masuk ke dalam ruangan. " Jika aku
tidak memberitahumu untuk membersihkan hal ini, Kau pasti akan merasa
sedih."
"Aku bukan tertawa karena aku bahagia. Aku tertawa karena aku memikirkan tentang lelucon Bo Woon." jawab Gyu Won.
"Kau
benar-benar aneh. Belum cukup dengan kemampuan bernyanyimu yang sangat
kurang, ditambah lagi selera humormu yang sangat parah. Dengan tingkat
menyanyi seperti Kau sekarang, Kau bahkan tidak bisa dibandingkan dengan
Hee Joo." ujar Lee Shin. " Jendela masih perlu dibersihkan."
Tanpa
sengaja Hee Joo mendengar pembicaraan tentang Gi Young yang dipaksa
oleh Direktur Seok Hyeon untuk tetap berada di dalam ruang theater.
"Bisakah Kau berjalan?" tanya Hee Joo yang datang mengunjungi Gi Young.
"Ada apa?" tanya Gi Young.
"Tidakkah kau ingin berdiri di panggung itu? Direktur mengatakan, ada banyak orang yang bertalenta yang tidak bisa tampil di atas panggung yang layak. Sampai sekarang, belum ada orang berbakat seperti oppa." ucap Hee Joo.
Seok Hyeon pergi menemui Gi Young. "Sampai kapan Kau hanya mempertahankan penampilan tidak berdaya itu. Aku tidak akan pernah menyerah karena kau. Sampai Kau berdiri, sampai Kau berdiri di atas panggung untuk bernyanyi." kata Seok Hyeon seraya menutup tirai panggung.
"Aku akan terus menyiksamu sampai akhir, seperti ini. Jika Kau merasa frustrasi dan marah, lalu, Kau harus gunakan dua kakimu itu untuk berjalan sampai ke panggung, dan kemudian aku akan berhenti memperlakukanmu seperti ini." Seok Hyeon memutar sebuah film dokumenter saat Gi Young masih memiliki semangat untuk tampil di atas panggung.
Di tempat lain, Lee Shin masih berusaha meyakinkan Profesor Yoon Soo tentang perasaan tulusnya.
"Aku akan mengantarmu ke tempat parkir." kata Lee Shin.
"Jangan
dekati aku lagi. Bukankah aku sudah mengatakan padamu? Aku tidak punya
waktu untuk bermain-main dengan anak kecil seperti kau." jawab Yoon Soo.
"
Berapa lama lagi, agar kau bisa menyukaiku? Umur berapa, agar kau bisa
menyukaiku? Apakah aku harus berumur 25 tahun? 30 tahun? Kapan kau
berhenti memandangku sebagai anak laki-laki bodoh? Apakah Kau lupa? Aku
juga seorang pria dewasa. Dengan kekuatanmu, Kau tidak dapat membuatku
melepaskan Kau." Lee Shin menggenggam erat tangan Yoon Soo.
"Lee Shin!"
Yoon
Soo kesal, "Kau menjadi seperti ini, aku muak dengan semua ini. Jangan
ikuti aku! Apakah Kau tidak juga mengerti kalau aku marah padamu?
Apakah Kau mengerti? Lee Shin."
"Lee Gyu Won." panggil Seok Hyeon saat melihat Gyu Won terdiam sendiri.
"Apa hubungan antara Kau dan Profesor Yoon Soo?" tanya Gyu Won.
"Apakah Kau sangat penasaran?"
Gyu Won mengangguk. "Ya."
Seok Hyeon menceritakan hubungannya dengan Yoon Soo. Flash back saat pertama kali Seok Hyeon jatuh cinta pada Yoon Soo.
"Kenapa mereka putus?"
"Aku hampir kehabisan napas."
tanya windflower dan stupid band yang kali itu bersamaan.
"Aku yakin Kau ingin tahu apa yang terjadi setelah itu, kan? Jika Kau memesan lebih banyak makanan lagi, aku akan memberitahumu." jawab teman Seok Hyeon.
"Apa? Ayo! Cepat dan memberi tahu kami!"
Teman
Seok Hyeon kembali melanjutkan, "Meskipun Profesor Yoon Soo adalah
kekasih impian semua siswa laki-laki, ia sebenarnya seorang ratu es. Ah!
Meskipun banyak siswa laki-laki ingin mengakui perasaan padanya, hanya
ada satu orang pria yang berhasil mengambil . Orang itu adalah Kim Seok
Hyun. Wow! Dia adalah seorang pria yang luar biasa! Meskipun mereka
adalah pasangan sangat serasi dan membuat iri semua orang tapi Yun Su
dipilih oleh Jazz Ballet New York yang terkenal. Jadi. . ."
"Oh, maaf, mengantarkannya terlambat." kata Seok Hyeon pada kakek.
Kakek
berkata, "Mengapa Kau pergi? Kenapa kau tidak memberitahu kami apa yang
sedang Kau arahkan selama menjabat sebagai direktur?"
"Lalu berapa umurmu tahun ini?" tanya kakek.
Lee
Shin dan Gyu Won bakal jadi tetangga.. Haha.. Coba perhatiin pintu di
belakagn Gyu Won. Tempat itu yang bakal jadi tempat tinggal baru Lee
Shin.
"Meskipun bangunan agak tua, semua telah direnovasi. Ini cukup nyaman kalau kalian tinggal di sini. Sejujurnya, aku agak enggan untuk memberikannya kepadamu." kata pemilik rumah pada Ibu Lee Shin.
"Aku tahu, kami akan segera pindah minggu depan." jawab Ibu Gyu Won.
"Gyu Won bernyanyi sangat baik." ucap Seok Hyeon.
"Oh, terima kasih." jawab Gyu Won.
"Tapi apakah Kau makan ramen pedas sebelum Kau pergi tidur saat kemarin malam? Wajahmu terliha begitu gendut dan pipimu terlihat mengembung!" ejek Hee Joo.
"Apa?"
Gi Young menemui Seok Hyeon dan berkata, "Aku ingin mendengar dan mematuhi apa yang direktur katakan, aku akan berusaha keras. Meskipun aku tidak tahu apa yang akan terjadi, ini lebih baik dari pada menyesalinya." ungkap Gi Young.
Seok Hyeon tersenyum mendengar apa yang Gi Young katakan, "Kau sudah melakukannya dengan baik."
Seok Hyeon datang untuk menemui Yoon Soo, "Aku datang untuk melihatmu."
Tapi,
bukan untuk itu Seok Hyeon datang. Bukan untuk membahas pementasan tapi
tentang perasaannya pada Yoon Soo. "Yoon Soo, sepertinya.. Aku.. .
masih benar-benar menyukaimu. Aku tidak ingin merasa cemburu karena
orang lain."
Di saat yang bersamaan, saat Seok Hyeon memeluk Yoon Soo. Lee Shin melihat mereka..
Engga berapa lama kemudian, giliran Gyu Won yang melihat Seok Hyeon dan Yoon Soo berpelukan.
"Lee Shin. Tunggu Lee Shin. Lee Shin. Kau Apakah Kau ingin pergi makan malam denganku?" tanya Gyu Won mencoba membuat Lee Shin tersenyum.
Lee Shin mengambaikan Gyu Won, "Pergi. Aku bilang pergi."
"Apakah
kau tidak menyadari dari awal, kalau semuanya akan berubah seperti ini?
Apakah kau pikir, cinta bertepuk sebelah tanganmu itu akan meluluhkan
Profesor Yoon Soo? Apa kau pikir, cinta bertepuk sebelah tanganmu itu
akan membuat Profesor Yoon Soo jatuh cinta padamu?" kata Gyu Won,
mencoba menyadarkan Lee Shin kalau semuanya memang akan berakhir seperti
itu. Yoon Soo dan Seok Hyeon akan kembali bersama
"Kau. . . Apakah Kau menyukaikuku?" tanya Lee Shin pada Gyu Won.
"Apa?"
"Apakah Kau berpikir dengan bertindak seperti ini, aku akan menyukaimu? Apa kau pikir, perbuatanmu ini akan bisa menggantikan Profesor Yoon Soo untukku?" ungkap Lee Shin.
"Lee Shin."
"Aku tidak peduli apa yang Kau sukai. Ini bukan urusanku. Jadi, Kau juga, berhenti mempedulikanku, karena aku juga tidak akan mempedulikanmu." perkataan Lee Shin yang berhasil membuat Gyu Won menangis.
Baca di : Recap Korean Dama
Tanpa
Yoon Soo ketahui, Seok Hyeon sudah ada di rumah Yoon Soo. Tapi,
kemudian Yoon Soo langsung menelponnya. Seok Hyeon berpura-pura seolah
engga terjadi apa-apa, "Maaf, Mr Seok Hyun. Kita tidak bisa bertemu
hari ini." kata Yoon Soo.
"Apa?"
"Kondisiku sedang tidak baik."
Seok Hyeon menjawab, "Oh, aku juga sedang tidak enak badan, jadi aku tidak dapat bertemu denganmu juga."
"Maafkan aku..
Seok
Hyeon bergumam pada dirinya sendiri, "Kim Seok Hyun, Kau benar-benar
mendapatkan waktu yang tepat." Ia melihat keadaan Yoon Soo dari
jendela.
"Apakah Kau juga membeli kopi?" tanya Yoon Soo.
"Ya. Halo. " Gyu Won jadi canggung saat bertemu Yoon Soo.
Gyu won mengangguk, "Ya."
"Biar aku yang membayarnya."
"Tidak, tidak perlu. Aku akan membayarnya sendiri. Baiklah, aku pergi dulu." pamit Gyu Won
Gyu Won melihat Lee
Shin, ingin menyapanya, tapi Gyu Won mengurungkan niatnya saat melihat
Lee Shin berjalan ke arah profesor Yoon Soo.
Gyu Won dan Seok Hyeon yang melihat Lee Shin bersama Yoon Soo, masing-masing dari mereka tersakiti karena hal itu. (??)
"Lee Shin!"
Karena Lee Shin, Gyu Won sama sekali engga bisa berkonsetrasi saat berlatih gayageumnya.
Gyu Won mengetahui Lee Shin engga meminum kopinya.
Lee
Shin terus saja memikirkan tentang perkataan Yoon Soo. Yoon Soo hanya
menganggap perasaanya sebagai permainan. Dan hal itu sangat membuat Lee
Shin kecewa.
"Apa?"
"Apa?"
"Dan juga. . . Mulai sekarang jangan datang ke sini lagi, mengerti?"
"Apa?"
"Apakah Kau berpikir itu masuk akal?" tanya Gyu Won. Masuk akalkah, Lee Shin menyukai seseorang yang lebih tua daripadanya?
"Tentu saja. . "
"Tepatnya apa yang kau pikir tidak masuk akal?"
"Profesor adalah seorang profesor. Selain itu, umur kalian berbeda 12 tahun." jawab Gyu Won,
"Mulai
hari ini, Kau bukan lagi budakku. Kau bebas. Jangan membelikanku kopi
lagi, jangan lakukan apapun lagi. Juga, jangan pernah mencampuri
urusanku lagi ." jawab Lee Shin.
"Apa?
Baik! Itu akan lebih baik bagiku." Gyu Won mengeraskan suaranya. "Aku
hanya ingin memperjelas, Kau yang mengatakan hal itu terlebih dulu.
Jadi, Jangan katakan sesuatu yang berbeda lagi nanti! Siapa bilang aku
peduli? Dasar pangeran narsis."
"Apakah Kau benar-benar, membuatnya sendiri?"
Seok Hyeon menjawab, "Apakah itu buruk?"
"Tidak sama sekali! Ini benar-benar bagus. Akhir dari lagu tersebut tampaknya sangat intens."
"Di
bagian awal, kita akan memulainya dengan permainan solo gitar.
Kemudian selaras dengan itu, akan dipadu padankan dengan instrumen
traditional dan paduan suara. Bagaimana menurutmu?" ujar Seok Hyeon.
"Apakah bisa disatukan? Tapi, aku berpikir bahwa solo gitar akan sangat penting."
Ia kembali menerangkan, "Ya. Awalnya memang harus memiliki dampak yang kuat."
"Jika Lee Shin yang memainkan gitarnya. . . Dia pasti dapat memainkannya dengan sangat baik."
Seok Hyeon sensistif saat mendengar nama Lee Shiin. "Lee Shin?"
"Ya. Meskipun dia bukan seorang profesional, dia dikenal dengan permainan gitarnya. Dibandingkan dengan siswa lain di bidang ini, dia bermain sangat baik."
Seok Hyeon menjawab, "Dia tidak tampak begitu istimewa."
"Orang yang mengatakan dia menyesal, dan hanya bersikap seolah tidak terjadi apa-apa?" jawab Seok Hyeon.
Stupid Band mulai berlatih, Seok Hyeon dan profesor yang lain ikut memperhatikan.
"Tidak. Itu tidak terdengar bagus sama sekali." jawab Profesor yang lain.
"Kali ini, apa terdengar kurang juga?" tanya Lee Shin.
"Kau perlahan-lahan bisa memperbaikinya." jawab Seok Hyeon.
Seok Hyeon menjawab, "Lee Shin. Jangan terlambat lagi. Jangan mencoba untuk bertindak cool."
Demi membangkitkan semangat Gi Young, Seok
Hyeon memutuskan untuk membawa Gi Young keluar dari rumah sakit. Seok
Hyeon membawanya ke tempat teater miliknya.
"Bahkan
jika aku harus melakukannya seperti ini, aku pasti akan menempatkanmu
untuk bisa tampil di atas panggung. Untuk sekarang, Kau harus tinggal
di sini. Pada tahap ini, Kau makan dan tidur di tempat ini." kata Seok
Hyeon. Bagaimanapun juga, bakal terpendam Gi Young harus segera di
explore.
"Apakah Kau berpikir sesuatu akan berubah jika Kau melakukan ini?" tanya Gi Young.
"Aku
akan membuat Kau berubah. Tidak peduli apa yang terjadi, Kau harus
melakukan hal ini. Aku pasti akan membantumu untuk mengatasi rasa
takutmu. Aku akan membuat Kau berdiri di panggung lagi!" jawab Seok
Hyeon.
"Tidak apa-apa." jawab Yoon Soo.
"Apakah Kau ingin secangkir kopi?"
Yoon Soo mengangguk.
"Ya. Aku baik-baik. Maafkan aku. Aku tidak bisa bertemu denganmu malam itu." ujar Yoon Soo.
"Jangan khawatir tentang hal itu."
Yoon Soo membahas tentang pementasan, "Oh, bagian yang tidak kau sukai dari perform kemarin, aku sudah mengubahnya."
Tapi, Seok Hyeon mengalihkan pembicaraannya saat melihat Yoon Soo engga lagi menggunakan kalung yang Lee Shin berikan, "Aku dengar Lee Shin dari departemen music terapan menyukaimu? Aku dengar dia suka padamuu."
"Apa?"
Seok Hyeon meneruskan perkataannya, "Aku sudah diperingatkan olehnya saat itu. Dia mengatakan kepadaku untuk tidak memperlakukanmu begitu saja."
Yoon Soo menjelaskan tentang perasaan Lee
Shin, "Dia. . .Hanya bersimpati padaku. Dia hanya memperlakukan dan
menganggap perasaan simpatinya itu sebagai cinta. Karena dia begitu
muda, dia bingung dengan perasaannya sendiri."
"Apa maksudmu?"
"Apa yang aku katakan. Apakah cinta Lee Shin bertepuk sebelah tangan?"
"Kim Seok Hyun. Apakah Kau cemburu pada Lee Shin?" tanya Yoon Soo.
"Ya. Aku cemburu."
Gyu
Won dan teman-temannya sibuk membahas tentang sikap direktur Seok Hyeon
yang sedikit aneh saat memperlakukan Lee Shin. Gyu Won hanya tersenyum
menanggapinya.
Lee Shin terus melatih permainan gitarnya. Atau lebih tepatnya, mengalihkan perasaan frustasinya dengan memainkan gitar.
Gyu Won berjalan di koridor saat hendak pulang, tanpa sengaja ia melihat Lee Shin yang menyendiri.
Gyu
Won terus memperhatikan Lee Shin, ia mengerti apa yang Lee Shin tengah
rasakan. Rasa yang sama seperti yang Gyu Won rasakan. Engga lama, kakek
Gyu Won menelpon dan menyuruhnya untuk segera pulang.
isi notenya :
Apa kau mencoba melatih seekor anjing liar?
Anjing liar di sini bukan berarti
memiliki arti yang sebenarnya. Kata itu seperti sebuah phrase. Di note
yang Gyu Won buat, Gyu Won mengandaikan dirinya seperti seekor anjing
jalanan. Gyu Won seperti ingin mengatakan kalau, Lee Shin hanya
menjadikannya budak dan Lee Shin engga pernah benar-benar menganggap Gyu
Won ada.
Gyu
Won tertidur saat tengah menunggu bis. Lee Shin yang melihat Gyu Won
tertidur, langsung menjailinya. Lee Shin menuliskan note dan
menempelkannya di kening Gyu Won.
Isi note :
Hati-hati, jangan membuat ulah dengan anjing ini.
Tapi,
engga lama kemudian, Gyu Won menyadari ada sesuatu yang tertempel di
keningnya. Gyu Won mencopot lalu membaca note itu. Ia sama keli engga
menyadari kalau note itu adalah buatan Lee Shin.
Lee Shin engga terlalu memikirkan tentang rumah barunya, yang menggaggu pikirannya hanya Profesor Yoon Soo.
Kopi Lee Gyu Won dari Departement music tradisional. Aku meludahi kopi ini.
Hati-hati, jangan membuat ulah dengan anjing ini.
Menyadari dua note itu memiliki kesamaan, Gyu Won tersenyum.
"Lee Shin.."
Dan Lee Shin hanya tersenyum..
Whaha.a...
"Aku mendengar bahwa Gi Yeong terluka?" tanya Tae Joon.
"Ya.""Bagaimana dia? Apakah dia sudah lebih baik?"
"Ya."
"Di rawat di rumah sakit mana?" tanya Tae Joon.
"Kau ingin pergi menjenguknya?"
"Aku ingin melihat apa yang terjadi."
So Myung menjawab, "Tentang itu. . . Direktur sudah membawanya ke tempat teater. Direktur Seok Hyeon membawa Gi Young ke tempat teaternya."
Seok Hyeon melanjutkan kata-katanya, "Setelah kehilangan mimpinya dan cinta dalam hidupnya, ia pasti bisa menyanyikan lagu ini dengan emosi yang kuat."
Dan ketiganya, mulai bernyanyi....
Lee Shin menjawab, "Aku meludahi kopi itu."
"Aku tau.. Aku benar-benar menyesal tentang kemarin. AKu menyesal karena sudah berbicara seperti itu." ungkap Gyu Won.
"Lupakan saja."
"Aku sedikit marah saat itu, jadi aku melakukannya tanpa sadar."
"Apa?" Gyu Won terkejut.
"Masih ada beberapa hari yang tersisa?"
"Kau benar-benar pelit. Baik, kesepakatan adalah kesepakatan."
"Membersihkan ruangan itu?"
Lee Shin kembali mengejek Gyu Won, "Untuk seorang budak, bersih-bersih memang sangat pas. Bersihkan. Hanya karena secangkir kopi, Kau kembali menjadi seorang budak."
Gyu
Won mulai membersihkan ruangan, ia memain-mainkan gitar lalu membuat
nyanyian baru, Gyu Won bernyanyi, "Lee Shin bodoh, bodoh.. Lee Shin. Lee
Shin bodoh."
Haha..
"Katakan padaku. Ceritakan padaku tentang lelucon itu, lelucon yang membuatmu tertawa tadi. Aku juga ingin mendengarnya."
"Itu. . . " Gyu Won mengarang sebuah lelucon. Lelucon umum yang Lee Shin pun mengetahui tentang hal itu.
"Kau pikir itu lucu?" tanya Lee Shin.
"Itu lucu."
"Ada apa?" tanya Gi Young.
"Tidakkah kau ingin berdiri di panggung itu? Direktur mengatakan, ada banyak orang yang bertalenta yang tidak bisa tampil di atas panggung yang layak. Sampai sekarang, belum ada orang berbakat seperti oppa." ucap Hee Joo.
Seok Hyeon pergi menemui Gi Young. "Sampai kapan Kau hanya mempertahankan penampilan tidak berdaya itu. Aku tidak akan pernah menyerah karena kau. Sampai Kau berdiri, sampai Kau berdiri di atas panggung untuk bernyanyi." kata Seok Hyeon seraya menutup tirai panggung.
"Aku akan terus menyiksamu sampai akhir, seperti ini. Jika Kau merasa frustrasi dan marah, lalu, Kau harus gunakan dua kakimu itu untuk berjalan sampai ke panggung, dan kemudian aku akan berhenti memperlakukanmu seperti ini." Seok Hyeon memutar sebuah film dokumenter saat Gi Young masih memiliki semangat untuk tampil di atas panggung.
Di ruang music, Gyu Won masih melatih kemampuan bernyanyinya.
Butuh
waktu untuk Gi Young menyadari tentang kemampuan dan impiannya. Film
dokumenter yang diputar itu terus-menrus memberikan semangat positif
untuk Gi Young. Dan karena itu juga, Gi Young kembali untuk mencoba
menjadi bagian dari pentas dan menggapai kembali mimpinya.
"Aku akan mengantarmu ke tempat parkir." kata Lee Shin.
"Lee Shin!"
Gyu Won melihat semuanya.. Bagaimana Lee Shin diperlakukan oleh Yoon Soo.
Engga pernahkah Lee Shin sadar, kalau Gyu Won selalu ada setiap kali Lee Shin terluka. asaaaa..!
"Direktur."
"Apa yang Kau lakukan di sini, sendirian? Apa yang terjadi? Apakah terjadi sesuatu?" tanya Seok Hyeon.
"Oh. Tidak, tidak. Apakah aku boleh menanyakan sesuatu?" tanya Gyu Won.
"Ya, tanyakanlah apa yang ingin kau tanyakan."
"Apakah Kau sangat penasaran?"
Gyu Won mengangguk. "Ya."
Di
tempat yang berbeda, di waktu yang sama.. Salah satu teman Seok Hyeon
juga tengah menceritakan tentang perjalanan cinta antara Yoon Soo dan
Seok Hyeon.
"Lalu? Setelah itu?"
"apa yang terjadi?""Kenapa mereka putus?"
"Aku hampir kehabisan napas."
tanya windflower dan stupid band yang kali itu bersamaan.
"Aku yakin Kau ingin tahu apa yang terjadi setelah itu, kan? Jika Kau memesan lebih banyak makanan lagi, aku akan memberitahumu." jawab teman Seok Hyeon.
"Apa? Ayo! Cepat dan memberi tahu kami!"
Sesampainya di rumah, Lee Shin masih saja memikirkan tentang perkataan Yoon Soo.
Seok
Hyeon mengantar Gyu Won pulang. Gyu Won tertidur di mobil, akhirnya
Seok Hyeon mengantarkan Gyu Won sampai di depan rumahnya. Seok Hyeon
disambut dengan pandangan penasaran kakek.
"Ini direktur Seok Hyeon. Kau bisa pergi
sekarang Direktur?" ucap Gyu Won yang takut kalau kakek melontarkan
pertanyaan-pertanyaan aneh pada Seok Hyeon.
"Oh! Aku, bertanggung jawab untuk pementasan Gyu Won untuk perayaan kampus." jawab Seok Hyeon.
"Perayaan kampus?" tanya kakek.
"Ah! Itu! Perayaan kampus yang selalu
diselenggarakan secara berkala. Dan Direktur Seok Hyeon bertanggung
jawab untuk pertunjukan musik tradisional. Benar, Direktur?" Gyu Won
mengarang cerita.
"Ah, mmm. . ." Seok Hyeon hanya tertawa aneh.
"33 tahun ." jawab Seok Hyeon.
"Um! Tidak terlalu tua. Kakek. Bagaimana dengan orangtuamu? Apakah mereka masih hidup?" tanya kakek lagi.
"Ya, ayahku awalnya bekerja sama dengan Departemen Kebudayaan. Dia telah pensiun beberapa waktu lalu."
"Ah! Benar? Dia tampak cukup normal." gumam kakek. What? normal? hahaaa..
"Kemudian, jika Kau punya waktu, bagaimana kalau kita minum secangkir teh sebelum Kau pergi?" ajak kakek.
" Kakek, direktur adalah orang sibuk. Sudah larut, mungkin sudah waktunya bagimu untuk pergi, Direktur. " jawab Gyu Won.
"Oh, itu benar. Kakek, aku akan mengunjungi lagi di lain waktu." jawab Seok Hyeon sebelum ia pergi.
"Meskipun dia agak tua, tapi dia tidak buruk. Dibandingkan dengan anak laki-laki yang terakhir kali itu, anak ini lebih baik."
"Kakek,
apa yang Kau katakan? Cepat, mari masuk ke dalam. Anak ini atau anak
itu, tidak ada hubungannya denganku sama sekali. Berhenti mencemaskan
apa-apa, cepat masuk." jawab Gyu Won.
"Meskipun bangunan agak tua, semua telah direnovasi. Ini cukup nyaman kalau kalian tinggal di sini. Sejujurnya, aku agak enggan untuk memberikannya kepadamu." kata pemilik rumah pada Ibu Lee Shin.
"Aku tahu, kami akan segera pindah minggu depan." jawab Ibu Gyu Won.
Engga
percuma, Gyu Won berlatih sampai larut. Hasilnya, sangat memuaskan..
Gyu Won dengan baik menyanyikan lagu yang akan ia nyanyikan di
pementasan.
Hee Joo engga menyukai Gyu Won yang semakin baik dalam bernyanyi.
"Sepertinya Kau telah bekerja keras." kata Hee Joo setelah latihan selesai."Oh, terima kasih." jawab Gyu Won.
"Tapi apakah Kau makan ramen pedas sebelum Kau pergi tidur saat kemarin malam? Wajahmu terliha begitu gendut dan pipimu terlihat mengembung!" ejek Hee Joo.
"Apa?"
Lee Shin berniat untuk membuat kalung yang ia berikan pada Yoon Soo. Tapi, beberapa saat ia kembali mengurungkan niatnya..
Gi Young menemui Seok Hyeon dan berkata, "Aku ingin mendengar dan mematuhi apa yang direktur katakan, aku akan berusaha keras. Meskipun aku tidak tahu apa yang akan terjadi, ini lebih baik dari pada menyesalinya." ungkap Gi Young.
Seok Hyeon tersenyum mendengar apa yang Gi Young katakan, "Kau sudah melakukannya dengan baik."
Gi Young akhirnya berdiri di panggung dan menyanyikan sebuah lagu dan Stupid Band yang menjadi pengiringnya.
Yoon Soo mengalihkan pembicaraan, "Itu,,,
tentang Gi Yeong, kau berhasil membuatnya kembali bangkit! Aku dengan
tulus mengucapkan selamat kepadamu."
"\Memulainya dari awal. Aku mencintaimu, Yoon Soo." kata Seok Hyeon seraya memeluk Yoon Soo.
"Lee Shin. Tunggu Lee Shin. Lee Shin. Kau Apakah Kau ingin pergi makan malam denganku?" tanya Gyu Won mencoba membuat Lee Shin tersenyum.
Lee Shin mengambaikan Gyu Won, "Pergi. Aku bilang pergi."
"Apa?"
"Apakah Kau berpikir dengan bertindak seperti ini, aku akan menyukaimu? Apa kau pikir, perbuatanmu ini akan bisa menggantikan Profesor Yoon Soo untukku?" ungkap Lee Shin.
"Lee Shin."
"Aku tidak peduli apa yang Kau sukai. Ini bukan urusanku. Jadi, Kau juga, berhenti mempedulikanku, karena aku juga tidak akan mempedulikanmu." perkataan Lee Shin yang berhasil membuat Gyu Won menangis.
Baca di : Recap Korean Dama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar